blog how to, blog trick, blog tips, tutorial blog, blog hack

Rabu, 10 Februari 2010

SIMPANG PEMATANG Dilanda Banjir

SIMPANG PEMATANG - Sekitar 53 rumah di Kampung Simpangpematang, Kecamatan Simpangpematang, Kabupaten Mesuji, terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 2 meter. Banjir kali ini selain karena tingginya curah hujan, bendungan yang ada di daerah tersebut jebol akibat diguyur hujan sejak Minggu (7/2) pukul 18.00 hingga pukul 06.00 WIB kemarin (8/2).
Akibatnya, masyarakat mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Peralatan elektronik rusak dan tidak dapat digunakan. Kendaraan bermotor juga banyak yang terendam dan rusak. Bahkan, kegiatan belajar mengajar (KBM) di MTs Negeri Simpangpematang terpaksa dihentikan. Siswa tidak belajar karena harus melakukan bersih-bersih dan membenahi seluruh sarana belajar yang rusak.
Menurut Ansori, salah satu aparat kampung setempat, sekitar pukul 22.30 WIB Minggu (7/2), banjir mulai melanda setelah sekitar lima jam wilayah kampung setempat diguyur hujan deras. ’’Akibatnya bendungan jebol, ketinggian air mencapai 2 meter,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Kampung Simpangpematang Parimin membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan dari hasil pendataan, sekitar 53 kepala keluarga (KK) dengan 212 jiwa yang rumahnya terendam banjir. Yakni dari RK 4 sedikitnya 8 KK yang rumahnya terendam banjir, RK 2 (1 KK), RK 6 (12 KK), dan RK 1 (32 KK). ’’Kami langsung mengevakuasi seluruh korban agar dibawa ke tempat yang aman. Dan alhamdulillah, untuk korban jiwa hingga saat ini kami belum mendengarnya,” jelasnya
Akibat banjir tersebut, lanjut Parimin, MTsN Simpangpematang yang paling mengalami kerusakan cukup parah karena jebolnya pagar tembok sekolah. Juga paving block terbawa banjir dan yang lebih parah laboratorium perpustakaan serta seluruh peralatan komputer turut terendam banjir. ’’Ini sangat jelas sekali membutuhkan perhatian kita bersama. Besok (hari ini, Red) Dinas Sosial Kabupaten Mesuji dan provinsi akan meninjau korban banjir,” katanya.
Terpisah, Darul Alipi, S.Ag., kepala MTsN Simpangpematang, mengatakan, kemarin seluruh siswa terpaksa tidak belajar karena harus melakukan bersih-bersih dan membenahi seluruh sarana belajar yang rusak. ’’Seluruh siswa hari ini (kemarin, Red) tidak belajar dan hanya membersihkan seluruh ruang kelas,” jelasnya.
Akibat bencana banjir ini, lanjut Darul, sedikitnya 3 unit komputer, televisi, DVD, dan seluruh peralatan elektronik yang dimiliki sekolah rusak. Kemudian buku-buku milik perpustakaan dan laboratorium juga rusak semua. ’’Kami telah melakukan pendataan dan kerugian yang kami alami sekitar Rp166 juta,” katanya.
Sementara ribuah hektare sawah di Kabupaten Tuba Barat terendam banjir. Hal ini sesuai hasil pemantauan yang dilakukan Asisten I Tuba Barat Drs. Khairul Amri bersama Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan dan Sosial, Kesbanglinmas, serta Dinas PU di beberapa titik banjir yang ada di kabupaten ini.
’’Setelah melakukan pemantauan langsung di lapangan dan mendapatkan data dari kampung atau kecamatan berapa total wilayah yang tergenang banjir atau apa saja tanaman yang terkena banjir serta berapa yang puso (gagal panen). Hasilnya akan kita rapatkan dengan Bapak Bupati untuk selanjutnya mengambil langkah-langkah seperti menyalurkan bantuan,” ujar Khairul saat meninjau banjir di Kampung Gedungratu, Kecamatan Tulangbawang Udik (TbU), Senin (8/2).
Untuk Kecamatan TbT, total sawah yang terancam gagal panen karena banjir sekitar 250 hektare, Tuba Udik sekitar 184 ha, Pagardewa 150 ha, dan Gunungterang 100 ha. ’’Kemungkinan data jumlah sawah yang tergenang banjir ini masih bertambah. Karena saat ini kami terus melakukan pemantauan lokasi banjir di Tuba Barat,” tandasnya. (*)

Sumber: radar lampung

0 comments:

Posting Komentar

Terimaksih anda Telah Mengomentari artikel saya.

 

© Copyright by Berita online Lampung Tengah | By Nurmanto