blog how to, blog trick, blog tips, tutorial blog, blog hack

Rabu, 12 Januari 2011

TKI Perempuan Dijadikan Kurir Narkoba

JAKARTA – Badan Narkotika Nasional (BNN) membongkar sindikat perdagangan narkoba yang dikendalikan oleh napi kasus narkoba di Lapas Nusakambangan. Jaringan itu diduga melibatkan sejumlah sipir lapas yang dikenal berpengamanan ketat tersebut.

Direktur Narkotika Alami BNN Benny Mamoto mengatakan, operasi pengungkapan sindikat narkoba itu berlangsung pada 20 November–31 Desember 2010. ’’Total, ada 13 pelaku yang ditangkap, termasuk napi kasus narkoba Surya Bahadur Tamang alias Kiran alias Boski," tutur Benny kemarin.

Aparat menyita barang bukti berupa 4,06 kilogram sabu-sabu, 895 gram heroin, serta buku tabungan dan kartu ATM dari berbagai bank swasta nasional. Juga uang tunai Rp2.034.078, USD189.458, dan 7.400 riyal.

Menurut Benny, operasi BNN itu dimulai dengan penangkapan dua anggota jaringan Boski, yakni Laurens dan Leo, di areal PGC, Jakarta Timur. Sehari kemudian, dua warga negara Malaysia sindikat Boski, yakni Arivnhatan Aguthan dan Perumal G. Angutan, dibekuk di sebuah hotel di bilangan Jakarta Selatan.

Selain mereka, ada delapan anggota jaringan itu yang ditangkap. Mereka terdiri atas PNS mantan sipir lapas yang bernama Didi Riyanto, tiga warga negara Malaysia, dan empat WNI. Hasil penangkapan itu mengarah kepada Boski yang kini berada di Lapas Nusakambangan karena didapati membawa narkoba pada 2001 di Bali.

Boski divonis 20 tahun penjara dan baru menjalani delapan tahun hukuman. Padahal, tak lama lagi dia akan bebas bersyarat. Tapi, dengan kasus itu ceritanya lain. ’’Berdasar hasil itu, kami menengarai keterlibatan pihak Lapas Nusakambangan yang lain. Karena itu, penyelidikan dan penyidikan akan dilanjutkan," tambahnya.

Menurut dia, jaringan internasional itu tidak akan bisa berkembang tanpa bantuan petugas lapas. ’’Kami juga telah menangkap sipir yang menjemput barang haram itu di bandara. Saat dibekuk, dia mengaku akan mengambil barang orang lapas, tapi tak tahu isinya," paparnya.

Benny mengatakan, beroperasinya jaringan narkoba internasional di Indonesia mengindikasikan tingginya konsumsi barang terlarang itu di negara ini. ’’Sayangnya, kami belum bisa memprediksi angka konsumen riilnya," jelasnya.

Dia menambahkan, jaringan itu bergerak dengan menggunakan kurir. Sebagian kurir yang direkrut merupakan tenaga kerja perempuan, antara lain, yang menuju Malaysia, Hongkong, dan Tiongkok. ’’Disimpan dengan ditelan. Disimpan dalam koper yang dilapisi pelat logam, juga di termos, kancing kimono, kaki palsu, atau handuk basah untuk sabu-sabu cair," ungkapnya.

Sementara itu, terang Benny, transaksi mereka lakukan dengan meminjam KTP dan nomor rekening orang lain agar sulit dilacak. ’’Masyarakat diimbau berhati-hati bila ada yang meminjam KTP atau nomor rekening. Yang ingin berangkat atau pulang dari luar negeri juga harus waspada bila ada yang menitipkan barang," ucapnya. (jpnn/c2/adi)

0 comments:

Posting Komentar

Terimaksih anda Telah Mengomentari artikel saya.

 

© Copyright by Berita online Lampung Tengah | By Nurmanto