Selasa, 18 Januari 2011
Kesehatan Para Relawan Juga Harus Diperhatikan
Kesehatan Para Relawan Juga Harus Diperhatikan: "Suara Komunitas & Jalin Merapi (31/10/10). Tim jalin merapi kebanjiran pujian. Ribuan salut teracungkan dari seluruh penjuru negeri. Sampai ada yang mengusulkan untuk membentuk jalin mentawai dan jalin wasior. Koordinasi yang baik dan ketulusan dalam membantu menjadi kunci utama tercapainya tujuan inti dibentuknya jalin merapi ini. Banyaknya relawan yang turut berpartisipasi bersama jalin merapi telah membantu optimalitas misi kemanusiaan ini tercapai. Sebagai penghubung dan sumber informasi yang terpercaya, tim jalin merapi memang harus bekerja profesional, tulus dan pantang menyerah. Namun, di sisi lain kita melihat semangat tolong menolong atas dasar kemanusiaan ini adalah sebuh pergerakan yang bagus. Namun relawan juga manusia biasa, membantu para korban merapi bukan berarti mereka dewa yang tidak butuh kondisi prima. Terlalu fokus pada misi sempat melupakan kondisi diri sendiri. 24 jam berjaga dan terus mengabarkan informasi terbaru dari lapangan tentu butuh tenaga ekstra. Namun, siapakah yang bertugas untuk memastikan kondisi fit para relawan? Selaku koordinator relawan, Budhi Hermanto dari Jalin Merapi terus mengabarkan pada semua relawan agar tetap istirahat, jangan memaksakan untuk terus bergerak. Melalui twitter, sms, facebook, apapun wahana komunikasi digunakan untuk memantau kondisi para relawan, selain pengungsi juga penyaluran bantuan ke posko-posko pengungsian. Hari ini dikabarkan ada relawan yang jatuh sakit, selaku pihak yang bertanggung jawab atas hal ini, Koordinator relawan tentu saja menjadi was-was. Walaubagaimanapun kondisi relawan menjadi tanggung jawabnya juga. Dan lagi-lagi, mas Budi harus mengingatkan agar para relawan tetap membagi waktu istirahatnya secukup mungkin. Merapi yang tak diduga-duga perkembangannya, mengharuskan para relawan untuk siap siaga, membantu evakuasi para pengungsi utamanya. Sore ini merapi meletus kembali, kali ini luncurannya ke semua arah, timur, selatan, dan barat menjadi sasaran. Para relawan tetap berjaga untuk mengevakuasi warga yang mulai naik ke lereng pada siang hari. Selagi fokus mendengar kabar dari pantauan radio maupun pantauan secara penglihatan. Tetap tenang dan tak boleh gegabah. Itu artinya, para relawan hampir sulit untuk benar-benar istirahat. Jalin Merapi yang bermarkas di Combine Resource Institution mulai mendapat kabar kebanyakan pengungsi dan relawan terserang flu, dan beberapa ada yang sesak akibat debu vulkanik. Untuk kondisi gizi para relawan, tak ada yang dapat menjamin 100%. "Gizi sangat kurang, karena semula berencana hanya beberapa yang menginap tapi ternyata semua menginap,dan belum pada makan dari siang. Kami mencari makan sendiri, dan yang pasti tidak mau merepotkan pengungsi dan relawan lain", kabar dari Tata, relawan jalin merapi yang bertugas di Klaten. Ada lagi kabar relawan yang bertugas di Kec.Dukun, Magelang, mengatakan "Kami butuh penghangat dan suplemen, tapi yang jelas bukan mengambil stok logistik untuk pengungsi", ujar Bayu koordinator relawan setempat Sedangkan tim yang berada di posisi terkena hujan abu sekarang sudah mulai mengeluhkan rada sesak meskipun sudah memakai masker. Setidaknya para relawan tetap memberi contoh pada warga agar tetap patuh pada petunjuk keamanan baik bagi diri mereka sendiri dan juga untuk masyarakat yang lain. Harapannya akan ada pihak yang berbaik hati untuk turut memperhatikan kondisi prima para relawan, selain menumpuknya bantuan bagi pengungsi. Baik gizi, suplemen, penghangat, atau pemeriksaan kesehatan agar tidak terpengaruh buruk karena abu vulkanik. (Vella relawan news @jalinmerapi)"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
Terimaksih anda Telah Mengomentari artikel saya.