
Jumat, 21 Januari 2011
Tiga Manuskrip Kuno Diusulkan sebagai Memori Dunia
Tiga Manuskrip Kuno Diusulkan sebagai Memori Dunia: "
Jakarta - Tiga manuskrip kuno Indonesia diusulkan sebagai Memori Dunia atau Memory of The World. Peninggalan tertulis masa lalu yang telah masuk nominasi UNESCO tahun ini yaitu Babad Dipanagara atau Autobiographical Chronicle of Prince Dipanagara (1785-1855), La Galigo, dan Mak Yong Documentation. Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menyampaikan, Indonesia memiliki warisan-warisan baik yang bersifat benda maupun nonbenda. Salah satu tugas UNESCO, kata Mendiknas, adalah mengenali warisan-warisan budaya tersebut. 'Kemdiknas bersama-sama dengan kementerian terkait mempunyai tanggung jawab untuk mengenalkan warisan-warisan budaya kita supaya mendapatkan pengakuan dari lembaga internasional,' katanya usai menerima serfitikat Angklung Indonesia sebagai Warisan Budaya Nonbenda dari UNESCO, yang diberikan oleh mantan Duta Besar RI untuk UNESCO Tresna Dermawan Kunaefi di Kemdiknas, Jakarta, Rabu (19/1/2011) sebagaimana tertuang dalam siaran pers Kemendiknas. Hadir pada acara Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, dan Menristek Suharna Surapranata. Mendiknas selaku Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO menyampaikan, Babad Dipanagara diusulkan sebagai Memori Dunia bukan sekadar mengisahkan Diponegoro sebagai seorang pangeran atau pejuang, tetapi atas filosofi-filosofi kehidupan dan pemerintahan yang dituangkan dalam naskah tersebut. 'Ini salah satu yang ingin kita usulkan,' ujarnya. Adapun manuskrip La Galigo mengisahkan epik mitos penciptaan dari peradaban Bugis di Sulawesi Selatan, yang ditulis diantara abad ke-13 dan ke-15 dalam bentuk puisi bahasa Bugis kuno. Naskah ini ditulis dalam huruf Lontara kuno Bugis. Puisi ini terdiri dalam sajak bersuku lima. Selain menceritakan kisah asal-usul manusia, juga berfungsi sebagai almanak praktis sehari-hari. Manuskrip ini juga tersebar di Leiden (Belanda), London, dan Manchester (Inggris), Berlin (Jerman), dan Washington DC (Amerika Serikat). Selengkapnya "

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
Terimaksih anda Telah Mengomentari artikel saya.