blog how to, blog trick, blog tips, tutorial blog, blog hack

Senin, 24 Agustus 2009

Teroris tidak dibenarkan dalam Agama Islam

BANDAR LAMPUNG (Berita Lampung): Jihad dan teroris merupakan dua sisi mata uang. Jihad diartikan berjuang melawan musuh di jalan agama, sementara aksi teror yang mengatasnamakan jihad akan merusak kehidupan beragama."Teroris tidak dibenarkan dalam Islam," kata Imam Masjid Al-Aqsha Palestina, Syekh Shiyam, dalam diskusinya usai salat isya, tarawih, dan witir di Masjid Al-Wasi'i Universitas Lampung (Unila), tadi malam (23-8).
Shiyam yang juga Rektor Universitas Islam Gaza, Palestina menjelaskan masyarakat harus memilah antara aksi jihad dengan teroris. "Aksi teror ada yang baik dan buruk. Yang baik digunakan melawan musuh seperti di Gaza, Afganistan, Irak. Mereka berperang melawan warga asing yang akan menjajah mereka," kata Shiyam yang juga mengimami salat tarawih itu.Penjelasan Syekh Shiyam dalam bahasa Arab diterjermahkan K.H. Yakhsyallah Mansur, pembina Aqsa Working Group (AWG) dari Pondok Pesantren Al-Fatah itu menjelaskan teror negatif adalah aksi teror di tengah-tengah masyarakat, termasuk di tengah masyarakat muslim.

"Tidak dibenarkan membuat teror di tengah masyarakat muslim. Seperti yang terjadi di Sudan, Somalia, dan di Indonesia," kata Syekh didampingi Rektor Unila, Sugeng P. Harianto, di depan ribuan mahasiswa yang menjadi jemaah salat tarawih."Indonesia mayoritas muslim. Orang asing datang jangan dimusuhi tapi harus dilindungi," kata dia berkesempatan menyampaikan terima kasih dari warga Gaza atas doa dan bantuan umat muslim Indonesia.

Syekh Shiyam yang didampingi Ikhwanul Muslimin Syekh Muhyiddin Hamidy dan Amrozy M. Rais itu juga mengingatkan mahasiswa Unila untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan ilmu agama."Saya menjadi rektor Universitas Islam Gaza, mahasiswa memunculkan pergerakan. Ayo mahasiswa Unila bangun negara, bantu negeri ini dengan belajar. Tidak ada perbedaan ilmu kemanusiaan dan kealaman."

Pada kesempatan itu, Rektor Unila Sugeng P. Harianto menawarkan kerja sama bidang pendidikan, penelitian dan pertukaran mahasiswa antara Universitas Islam Gaza dan Unila."Selama ini Unila sudah menjalin kerja sama dengan Amerika, Filipina, Jepang, Australia. Tetapi belum dengan negara Timur Tengah. Kami tawarkan untuk menjalin kerja sama dengan Unila," kata Sugeng saat berdialog dengan Syekh.

Mendengar tawaran Rektor Unila, Syekh Shiyam menyambut baik tawaran tersebut. Dia menyatakan akan membicarakan tawaran tersebut dengan rekan-rekan di Universitas Islam Gaza. Bahkan dia memastikan tahun depan realisasi kerja sama itu terwujud. "Saya sambut keinginan itu. Kunjungan tahun depan akan ada realisasi kerja sama dengan Unila." kata Syekh Shiyam yang disambut teriakan takbir.

0 comments:

Posting Komentar

Terimaksih anda Telah Mengomentari artikel saya.

 

© Copyright by Berita online Lampung Tengah | By Nurmanto